Pemulihan Transformatif atas Trauma “Sejarah Pembungkaman” bagi Masyarakat NTT dalam Paradigma Teologi Pembebasan
DOI:
https://doi.org/10.34081/fidei.v7i2.544Keywords:
Silence, NTT-community, trauma-theology, liberation-theology, recovery-transformative adaptation, critical-dialogue.Abstract
Kemiskinan merupakan masalah utama bagi konteks Nusa Tenggara Timur (NTT), dan masyarakat belum secara lantang menyuarakan hak-hak mereka di ruang publik. Suara-suara kritis dari penelitian-penelitian akademis belum secara signifikan membentuk daya kritis masyarakat untuk melawan ketidakadilan. Artikel ini memberi fokus dan mengkaji tentang sejarah dan solusi dari masalah kebungkaman masyarakat NTT. Artikel ini memakai lensa trauma untuk mendeteksi kebungkaman dari sejarah kekerasan massal tahun 1965. Sejarah tersebut dipahami sebagai akar trauma politik lintas generasi, yang membatasi suara di ruang publik. Setelah memahami sejarah trauma politik, artikel ini memakai analisis struktural teologi pembebasan. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif dengan mengelola kajian literatur dan menyajikan secara teroretis. Penelitian ini berupaya mengelaborasi sisi pragmatis dari teologi trauma dan teologi pembebasan untuk memahami masalah kebungkaman secara lebih komprehensif. Penelitian ini berkesimpulan bahwa masalah kebungkaman mengakar pada unsur traumatis dan solusinya mesti bersifat menggugat tatanan sosial-politik. Hal ini karena pengabaian kebijakan politik terhadap pembangunan manusialah yang mengakibatkan masyarakat semakin dibungkam. Dengan demikian, artikel ini menawarkan solidaritas dan pendidikan kritis dari teologi pembebasan untuk melawan kebungkaman. Tawaran tersebut dijalankan dalam konsep dialog kritis sebagai solusi pemulihan transformatif untuk menghentikan kebungkaman. Dalam hal ini, dialog kritis menjadi bagian dari tahapan adaptasi transformatif masyarakat yang trauma dan miskin.References
Alexander, Jeffrey C. Cultural Trauma and Collective Identity. London: University of California Press, 2012.
Anugrah, Indra, M Ali B Siti, and Aisyah M Chaerul. “Telaah Putusan International People’s Tribunal Pelanggaran Ham 1965.” Siyasatuna 4, no. 1 (2023): 54–64.
Aritonang, Jan S. Teologi-Teologi Kontemporer. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.
Bheni, Elisabeth Palmini, and Adi Joko Purwanto. “Perdagangan Manusia Di Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2016-2017.” Kajian Hubungan Internasional 1, no. 1 (October 2022): 123.
Cahyono, Didik Christian Adi, and Agustina Raplina Samosir. “Trauma Dan Rekonsiliasi: Peran Gereja Bagi Perjuangan Pemulihan Penyintas Tragedi Kekerasan Di Indonesia.” Kurios 9, no. 2 (2023): 478.
Caruth, Cathy. Unclaimed Experience: Trauma, Narrative, and History. London: The John Hopkins University Press, 1996.
Chang, William. Berteologi Pembebasan. Jakarta: OBOR, 2004.
Endah Marendah Ratnaningtyas. “Metodologi Penelitian Kualitatif.” Yayasan Penerbit Muhammad Zaini (2023): 208.
Freire, Paulo. Pedagogy of the Oppressed. Edited by Myra Bergman Ramos. London: Continuum, 2000.
———. Pendidikan Yang Membebaskan. Edited by Mujib Hermani. Jakarta Timur: MELIBAS, 2001.
Gutierrez, Gustavo. A Theology of Liberation; History, Politics, and Salvation. Maryknoll, New York: Orbis Books, 1973.
———. LAS CASAS: In Search of The Poor of Jesus Christ. Edited by Robert R. Barr. New York: Orbis Books, 1995.
———. The Truth Shall Make You Free. Maryknoll, New York: Orbis Books, 1990.
Harahap, Nursapia. “Penelitian Kualitatif.” Medan: Wal Ahri Publishing, 2020.
Herman, Judith. Trauma and Recovery: The Aftermath of Violence from Domestic Abuse to Political Terror. New York: Basic Book, 1993.
Kellermann, Peter Felix. Sociodrama and Trauma Collective. Vol. 4. London: Jessica Kingsley Publisher, 2007.
Koalisi Keadilan & Pengungkapan Kebenaran (KKPK). Menemukan Kembali Indonesia. I. Jakarta Pusat: Koalisi untuk Keadilan KKPK dan Pengungkapan kebenaran (KKPK), 2014.
Kolimon, Meri, Hans A. Harmakaputra, Toar B. Hutagalung, and Rappan Paledung. MENOLAK DIAM: Gereja Melawan Perdagangan Orang. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.
Kolimon, Mery; dkk. Memori-Memori Terlarang: Perempuan Korban & Penyintas Tragedi ’65 Di Nusa Tenggara Timur. Kupang: Yayasan Bonet Pinggupir, 2012.
Kolimon, Mery. Misi Pemberdayaan; Perspektif Teologi Feminis. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.
Lakawa, Septemmy E. Kemurahhatian Dan Trauma: Imajinasi Baru Misi Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.
Lerner, Adam B. From the Ashes of History: Collective Trauma and the Making of International Politics. Oxford: Oxford University Press, 2022.
Magnis-Suseno, Franz. ETIKA POLITIK: Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1987.
Mucci, Clara. Beyond Individual and Collective Trauma: Intergenerational Transmission, Psychoanalytic Treatment, and the Dynamics of Forgiveness. London: Karnac Books, 2013.
Rambo, Shelly. Spirit and Trauma: A Theology of Remaining. Louisville, Kentucky: Westminster John Knox, 2010.
Suryawan, I Ngurah. “Politik Kekerasan Dan Pembisuan.” KRITIS 25, no. 1 (October 2016): 54–70.
Tim Penulis Melki Beatrix Foundation. “Melawan Budaya Diam Menuju Pendidikan NTT Yang Dialogis: Kumpulan Opini Dan Puisi.” Guepedia, 2020.
Werdininggar, Silvia Pristi. “Tragedi 1965 Di Indonesia Perspektif Kambing Hitam Rene Girard.” Skripsi Universitas Sanata Dharma (2015): 1–72.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Penulis

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Pemberitahuan Hak Cipta:
Penulis yang menerbitkan artikel di Fidie: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika ini menyetujui ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal Fidei dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0), yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal Fidei (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk mempublikasikan karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat pengaruh akses terbuka).