Dengarlah, maka Kamu akan Hidup! (Aktualisasi Shema Yisrael dalam Hidup Remaja Kristen di Indonesia)
DOI:
https://doi.org/10.34081/fidei.v6i2.458Keywords:
dekadensi moral, keluarga, orang tua, pendidikan iman, remaja, shema Yisrael.Abstract
Saat ini, kita sering mendengar atau membaca berita mengenai tindak kriminal yang dilakukan kaum remaja. Perbuatan melanggar hukum sesungguhnya mengindikasikan dekadensi moral yang dipengaruhi banyak faktor: dampak negatif teknologi, pengaruh lingkungan sekitar, dsb. Berkenaan dengan ragam faktor tersebut, penulis berfokus pada peran penting orang tua yang idealnya diharapkan hadir selaku pihak yang mengayomi sekaligus mengerti karakteristik remaja. Orang tua dan keluarga perlu membangun koneksi yang baik dengan remaja seraya menunjukkan keteladanan, kasih, dukungan serta bimbingan dalam rumah tangga. Terkait kasus darurat moral pada kaum muda di Indonesia, penulis akan menyelidiki tradisi bangsa Israel dalam mendidik iman anak. Pendidikan tersebut ditanamkan konsisten dan diberikan sedini mungkin kepada anak (berimplikasi pada terkontrolnya perilaku moral dan spiritual). Bagian terpenting yang memuat dasar pendidikan iman anak dapat disimak dalam Ulangan 6:4-9 (shema Yisrael). Lewat penelitian kualitatif yang diikuti studi kepustakaan, tulisan ini menemukan bahwa kombinasi pendidikan iman lewat pendengaran yang diikuti tindakan mengingat (memorisasi) serta kesediaan melakukan firman pada akhirnya menolong remaja Kristen membentengi diri dari ragam tindak penyimpangan yang merugikan. Lewat hidup iman, moral, dan spiritual yang terus dipupuk dan ditumbuhkan, dekadensi moral remaja dicegah terjadi.Â
References
(editor), Febriyan. “Kasus Penganiayaan Oleh Mario Dandy Satriyo, Ini Kronologi Lengkap Dan Motifnya.†Tempo.Co.
Arieza, Ulfa. “Apa Itu Klitih Di Yogyakarta? Berikut Asal-Usulnya.†Kompas.Com.
Cipto, Hendra. “Salah Satu Pelaku Pembunuhan Bocah 11 Tahun Di Makassar Divonis 10 Tahun.†Kompas.Com.
Darmanto. “Pola Pendidikan Bangsa Israel Sebagai Model Dalam Penanaman Iman Kepada Generasi Baru.†Jurnal Teologi Sanctum Domine Vol. 5, no. No.1 (2017).
Frieswaty, Tjutjun Setiawan, and Yanto Paulus Hermanto. “Mengatasi Degradasi Moral Anak Remaja Akibat Pengaruh Media Sosial.†Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi Vol.3, no. 1 (2022).
Gandaputra, Edwin, Jeffri, and Ananda Wulan Sari. “Internalisasi Nilai-Nilai Teologis Shema Yisrael Dalam Pendidikan Orang Tua Yang Menumbuhkan Iman Kristen Anak Di Era Disruptif.†Jurnal Teruna Bhakti Vol. 5, no. N0.1 (2022).
Hall, Gary H. The College Press NIV Commentary: Deuteronomy. Joplin: College Press, 2000.
Henry, Matthew. Commentary on the Whole Bible Volume I (Genesis to Deuteronomy). Grand Rapids: Christian Classics Ethereal Library, 2000.
Jeffrey H. Tigay. The JPS Torah Commentary Deuteronomy: The Traditional Hebrew Text with the New JPS Translation. Philadephia-Jerusalem: The Jewish Publication Society, 1996.
Kristine Henriksen Garroway. Growing Up in Ancient Israel: Children in Material Culture and Biblical Texts. Atlanta: SBL Press, 2018.
Lamm, Norman. The Shema: Spirituality and Law in Judaism. Philadelphia: The Jewish Publication Society, 2002.
Laning, Vina Dwi. Kenakalan Remaja Dan Penanggulangannya. Klaten: Cempaka Putih, 2008.
Merrill, Eugene H. The New American Commentary: Deuteronomy (Vol.4). Nashville: Broadman & Holman Publishers, 1994.
Miller, Patrick D. Interpretation A Bible Commentary for Teaching and Preaching: Deuteronomy. Louisville: John Knox Press, 1990.
Nurcahyo, Dzaky. “AG Mantan Pacar Mario Dandy Divonis 3,5 Tahun Penjara Dalam Kasus Penganiayaan D.†Kompas.Com.
Parker, Julie Faith. Valuable and Vulnerable Children in the Hebrew Bible, Especially the Elisha Cycle. Providence: Brown Judaic Studies, 2013.
Payne, David F. Deuteronomy. Philadelphia: The Westminster Press, 1985.
Peter C.Craigie. The Book of Deuteronomy. Grand Rapids: WM. B. Eerdmans Publishing, 1976.
Schmid, Konrad, and Raymond F. Person, eds. Deuteronomy in the Pentateuch, Hexateuch, and the Deuteronomic History. Tübingen: Mohr Siebeck, 2012.
Schott, Marilyn. “The Shema (Deut. 6:4-9): Its Significance and Implications for the 21st Century Christian Family.†South African Theological Seminary, 2014.
Siahaan, Christa, and Djoys Anneke Rantung. “Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja.†Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN Vol. 3, no. 2 (2019).
Sinulingga, Pompe. “Ini Peran Shane Lukas: Merekam Hingga Memprovokasi Aksi Mario Hajar David.†Kompas TV.
Sofyana, Nur Laylu, and Budi Haryanto. “Menyoal Degradasi Moral Sebagai Dampak Dari Era Digital.†Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol. 3, no. 4 (2023).
Telnoni, Benyamin, and Anggelina Cindy Debora Ladi. “Peran Komunikasi Dalam Keluarga Kristen Berdasarkan Ulangan 6:7.†Real Didache: Journal of Christian Education Vol.1, no. No.1 (2020).
Walter Brueggemann. Abingdon Old Testament Commentaries: Deuteronomy. Nashville: Abingdon Press, 2001.
Wiriadinata, Susan S., Ardi Wiriadinata, and John Sudarma. Mengasuh Anak Mengasihi Tuhan. Jakarta: Gramedia, 2018.
Woods, Edward J. Tyndale Old Testament Commentaries Volume 5: Deuteronomy. Downers Grove: Inter-Varsity Press, 2011.
Wulandari, S. Perilaku Remaja. Semarang: Mutiara Aksara, 2019.
Zaluchu, Sonny Eli. “Model Pendidikan Nasionalisme-Religius Yahudi Dan Refleksinya Dalam Pendidikan Teologi Indonesia.†Kurios: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 7, no. No. 2 (2021).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Pemberitahuan Hak Cipta:
Penulis yang menerbitkan artikel di Fidie: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika ini menyetujui ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal Fidei dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0), yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal Fidei (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk mempublikasikan karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat pengaruh akses terbuka).