Menggagas Kasih Allah Sebagai Dasar Penginjilan Gereja Masa Kini Menurut Roma 5:8-11
DOI:
https://doi.org/10.34081/fidei.v6i1.393Keywords:
Kasih Allah, Roma 5, 8-11, Motivasi PenginjilanAbstract
Penelitian ini mempunyai tujuan memberikan gagasan mengenai kasih Allah yang menyelamatkan orang berdosa menurut Roma 5:8-11 sebagai faktor atau alasan utama yang mendorong gereja masa kini melakukan penginjilan yang merupakan tugas Amanat Agung Yesus Kristus. Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif dalam pelaksanaan penelitian ini dengan memaparkan faktor-faktor pendorong penginjilan yang ada, kemudian melakukan analisis mengenai kasih Allah yang menyelamatkan orang berdosa dalam Roma 5:8-11, kemudian memaparkan alasan-alasan utama yang membuat kasih Allah menjadi faktor utama gereja masa kini melakukan penginjilan. Hasilnya, alasan utama yang menjadikan kasih Allah sebagai motivasi penginjilan gereja masa kini karena penginjilan dimulai dari hati Allah sendiri, kasih Allah merupakan kasih yang menyelamatkan semua manusia, kasih Allah merupakan dasar pemulihan hubungan manusia dengan Allah, dan kasih Allah dapat menumbuhkan kasih dalam diri manusia. Dengan demikian penginjilan harus dimulai dari keyakinan kuat orang Kristen akan kasih Allah yang menyelamatkan manusia, disertai alasan-alasannya akan mendorong orang Kristen dan gereja masa kini terlibat aktif dalam pemberitaan kabar baik.References
Arifianto, Y. A., Triposa, R., & Lembongan, P. K. “Bible Study of Mission and Discipleship in the Great Commission and Its Implications for Today’s Christian Life Life. DIEGESIS Jurnal Teologi, 5.†DIEGESIS Jurnal Teologi 5 (2020): 25–42.
Carson, D. A. Kristus Dan Kebudayaan: Sebuah Kajian Baru. Surabaya: Penerbit Momentum, 2018.
Deddy Panjaitan, Janes Sinaga, J. L. Sinambela. “Penginjilan Dan Pertumbuhan Gereja Di Provinsi Yogyakarta.†Jurnal Alucio Dei 7, no. 1 (2023).
Djone Georges Nicolas. “Analisis Krisis Penginjilan Di Kalangan Gereja Di Indonesia.†Jurnal Kasta 1, no. 1 (2021).
Edwin Gandaputra. “Memikirkan Ulang Aplikasi Penginjilan Pribadi Pada Masa New Normal.†SAINT PAUL’S REVIEW 1, no. 1 (2021): 29–45.
End, Th. van den. Tafsiran Alkitab: Surat Roma. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
Guthrie, Donald. Tafsiran Alkitab Masa Kini. Jilid 3. Edited by W. B. Sijabat. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1999.
Hagelberg, Dave. Tafsiran Roma Dari Bahasa Yunani. Bandung: Kalam Hidup, 2016.
Hannas dan Rinawaty. “Menerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kini.†Jurnal Kurios 5, no. 2 (October 2019): 175.
Ibrahim, David. Tafsiran Surat Roma. Yogyakarta: Andi, 2011.
Kamuri, Johanis Putratama. “Transformasi Wawasan Dunia Marapu: Tantangan Pembinaan Warga Gereja Di Sumba.†Jurnal Evangelikal 4, no. 2 (2020).
Laia, Kejar Hidup. “Pertumbuhan Gereja Dan Penginjilan Di Kepulauan Nias.†Jurnal Fidei 2, no. 2 (2019).
Manurung, Kosma. “Efektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gereja.†DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 4, no. 2 (2020): 225–233.
Nidia Anggraini dan Dicky Dominggus. “Mengajarkan Sikap Patriotisme Melalui Pemaknaan Roma 9:3.†Jurnal LOGIA 1, no. 2 (2020): 23.
Niebuhr, Richard. Christ and Culture. New York: Harper & Row, Publishers, Inc., 1953.
Rahner, K. Foundations of Christian Faith: An Introduction to the Idea of Christianity. Edited by William V. Dych. Freiburg: Herder, 1976.
Rencan Carisma Marbun. “Kasih Dan Kuasa Ditinjau Dari Perspektif Etika Kristen.†Jurnal Teologi Cultivation 3, no. 1 (2019): 664.
S., Nathanail, and Kalis S. “Finalitas Yesus Kristus Sebagai Keunikan Dalam Misi Kristen: Perspektif Injili.†Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan 11, no. 1 (2021): 31–42.
Scheunemann, Rainer. Kita Dalam Kristus, Kristus Dalam Kita: Tafsiran Roma. Malang: Gandum Mas, 2022.
Simajuntak, Bungaran Antonius. Konsepku Membangun Bangso Batak. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2012.
Sinaga, Janes Dkk. “Pentingnya Keterlibatan Anggota Jemaat Sebagai Seorang Kristen Dalam Penginjilan Terhadap Pertumbuhan Gereja.†Jurnal Teokristi 2, no. 2 (2021): 92.
Stephanus, Djuwansah Suhendro P. “Mengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang Percaya†1, no. 1 (2019): 8–9.
Stevanus, Kalis. Jalan Masuk Kerajaan Surga. 1st ed. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2017.
———. “Karya Kristus Sebagai Dasar Penginjilan Di Dunia Non-Kristen.†Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 3, no. 1 (2020): 1–19.
Stevanus, Kalis, and Yunianto Yunianto. “Misi Gereja Dalam Realitas Sosial Indonesia Masa Kini.†HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen 6, no. 1 (June 2021): 55–67.
Sugiono, Sri Widodo dan. “Pengaruh Pelaksanaan Penginjilan Terhadap Pertumbuhan Gereja Di Gereja Kemenangan Iman Indonesia (GKII) Semarang.†Aluio Dei : Jurnal Teologi 7, no. 1 (2023): 202–203.
Suhendra, Yan, and Susanti Embong Bulan. “Kasih Allah Akan Dunia Ini: Panggilan Umat Kristen Untuk Mengasihi Indonesia (God’S Love for This World: Christians Call To Love Indonesia).†QUAERENS: Journal of Theology and Christianity Studies 3, no. 1 (2021): 51–71.
Tembay, Aris Elisa. “Konsep Penginjilan Dalam Kisah Para Rasul 18:9-10 Sebagai Upaya Revitalisasi Penginjilan.†SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual 6, no. 2 (2020): 153–171.
Tong, Stephen. Teologi Penginjilan. Jakarta: I, IRII, 1988.
Wagner, Peter C. Memimpin Gereja Anda Agar Bertumbuh. Jakarta: Harvest Publication House, 1995.
Warren, Rick. Pertumbuhan Gereja Masa Kini. Malang: Gandum Mas, 2000.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Pemberitahuan Hak Cipta:
Penulis yang menerbitkan artikel di Fidie: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika ini menyetujui ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal Fidei dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0), yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal Fidei (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk mempublikasikan karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat pengaruh akses terbuka).