Persilangan antara Iman dan Ilmu dalam Pandangan Jemaat tentang Kerasukan Roh dan Eksorsisme di GKI Gejayan
DOI:
https://doi.org/10.34081/fidei.v5i1.313Keywords:
spirit possession, exorcism, Gereja Kristen Indonesia, satan, science and religionAbstract
Kerasukan dan eksorsisme merupakan fenomena yang lekat dengan kehidupan masyarakat (Indonesia). Â Sebagai bagian dari masyarakat, gereja juga tidak asing dengan fenomena tersebut. Â Tulisan ini akan mengangkat bagaimana sebuah gereja, dalam hal ini, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gejayan, Yogyakarta menanggapi fenomena tersebut. Pertanyaan penelitian yang diajukan dalam tulisan ini adalah bagaimana tanggapan terhadap kerasukan dan eksorsisme di GKI Gejayan memperlihatkan kedudukan dari ilmu pengetahuan dan iman di mata jemaat. Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara secara tertutup dan terbuka. Wawancara tertutup berupa pertanyaan-pertanyaan yang disodorkan kepada para peserta wawancara. Sedangkan wawancara terbuka dilakukan dengan mendalami lebih jauh jawaban atau tanggapan peserta untuk mendapatkan poin-poin yang masih belum muncul dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Temuan yang diperoleh adalah dalam menghadapi kerasukan dan eksorsisme diperlukan kombinasi pendekatan antara iman dan ilmu.
References
Anjaryani, Anna Maria dan Michael Seno Rahardanto, "Dinamika Kesurupan Patologis: Studi Kasus di Jawa Tengah." Jurnal Experientia 4, no. 1 (2016): 11-22.
Betty, Stafford. "The Growing Evidence for 'Demonic Possession': What Should Psychiatry's Response Be?" Journal of Religion and Health 44. no.1 (2005).
Giordan, Giuseppe and Adam Possamai. "The over-policing of the devil: A sociology of exorcism", Social Compass 63, no. 4 (2016): 444-460.
Giordan, Giuseppe and Adam Possamai. The Social Scientific Study of Exorcism in Christianity. Cham: Springer. 2020.
Katajala-Peltomaa, Sari. Demonic Possession and Lived Religion in Later Medieval Europe. Oxford: Oxford U.P. 2020.
Lewis, I.M., Ecstatic Religion. A Study of Shamanism and Spirit Possession. London-New York: Routledge. 2003.
Mirsel, Robert. "Setan dan Eksorsisme: Tafsir Sosial atas Kenyataan." Jurnal Ledalero 7, no.1 (2008): 31-46.
Schaffler, Yvonne, Etzel Cardena, Sophie Reijman, Daniela Haluza. "Traumatic Experience and Somatoform Dissociation Among Spirit Possession Practitioners in the Dominican Republic", Cult Med Psychiatry 40, no. (2016): 74-99.
Scrutton, Anastasia Philippa. "Schizophrenia or Possession? A Reply to Kemal Irmak and Nuray Karanci." Journal of Religion and Health 54, no. (2015): 1963-1968.
Setio, Robert."Kerasukan, Penanganannya, dan Respons Teologisnya", dalam Membina Jemaat, Merespons Tantangan. Jurike Mamesah, Ruth Yuni TI Salomo (editor). Yogyakarta: Cakrawala Sketsa Mandiri. 2019.
Siswanto. Psikologi Kesehatan Mental: Awas Kesurupan! Yogyakarta: Penerbit Andi. 2015.
Siswanto, Subandi dan Ira Paramastri, "Keyakinan Agama dan Gangguan Kesurupan." Jurnal Insight, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember 16, no.1 (2020): 11-19. DOI: 10.32528/ins.v%vi%i.2542.
Tule, Philipus. "Eksorsisme Katolik: Upacara Pengusiran Roh (Sebuah Pendekatan Antropologis)." Jurnal Ledalero 7, no. 1 (2008): 5-21.
Young, Francis. A History of Exorcism in Catholic Christianity. Switzerland: Palgrave Macmillan. 2016.
Zdenek, Konopasek and Jan Palecek. "Apparitions and Possessions as Boundary Objects An Exploration into Some Tensions Between Mental Health Care and Pastoral Care." Journal Religion and Health 51, no. (2012): 970-985.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Pemberitahuan Hak Cipta:
Penulis yang menerbitkan artikel di Fidie: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika ini menyetujui ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal Fidei dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA 4.0), yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal Fidei (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk mempublikasikan karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat pengaruh akses terbuka).